All Posts By

dea

Kado Natal Untuk Yahukimo Copy

By Liputan Pers No Comments

Press Coverage

Kado Natal Untuk Yahukimo

Daerah Ketinggalan Informasi

Kami sampai di Bandara NOP Goliat Dekai, Yahukimo, Papua Barat setelah menempuh perjalanan 10 jam dari Soekarno – Hatta.  Di bandar udara tempat Presiden Jokowi menetapkan kebijakan BBM Satu Harga ini, tugas kami untuk membantu memasang 20 site akses internet dari BAKTI bermula dari sini.

“Nare halabok,”Paul Karma selaku perwakilan Dinas Kominfo Yahukimo menyapa kami dalam Bahasa Yale, salah satu bahasa dari empat suku besar setempat. Kabupaten Yahukimo sendiri hasil wilayah pemekaran Kabupaten Jayawijaya pada 11 Desember 2003 dan memiliki topografi yang beragam mulai dari dataran rendah, dataran tinggi, perbukitan hingga pegunungan.

Nama Yahukimo dipilih karena merepresentasikan empat suku besar yang bermukim, yaitu Yali, Hubla, Kimyal dan Momuna. Keempat suku ini memiliki adat, kebiasaan dan bahasa yang berlainan sehingga menjadikan Bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau bahasa pergaulan.

Meski berada di pegunungan, Yahukimo sendiri dialiri oleh Sungai Brasa sehingga membagi wilayah-wilayah dan untuk melaluinya dibutuhkan jembatan. Banyaknya jumlah jembatan membuat Yahukimo mendapat julukan kota seribu jembatan.

Karena wilayah yang bervariasi dan keberagaman bahasa inilah, pembangunan dan pemerataan akses komunikasi khususnya internet mengalami hambatan. Bahkan di Puldama, salah satu distrik di Yahukimo, baru bisa merasakan cahaya lampu setelah 73 tahun hidup dalam gelap.

Melaksanakan mandat dari Presiden Joko Widodo yang menginginkan masyarakat di daerah-daerah 3T merasakan kehadiran negara, BAKTI terus berupaya melayani kebutuhan akses telekomunikasi masyarakat atas hak informasi.

DTP sendiri merupakan salah satu mitra BAKTI yang telah bekerja sama dalam membangun baik jaringan layanan seluler maupun internet. Dan di penghujung tahun 2018 silam, DTP membantu menyediakan 20 site akses internet.

Kepala Dinas Kominfo Yahukimo, Yahik Suhuniap, sejak tahun 2017 telah mengusahakan beragam layanan komunikasi seperti sinyal 4G dan pengadaan jaringan internet di beberapa tempat di Yahukimo, demi membuka tabir di Yahukimo

Masyarakat Yahukimo sangat homogen dari segi pendidikan. Namun dari yang tidak sekolah hingga pendidikan tinggi telah mengenal teknologi, khususnya gawai yang mereka pakai untuk sekadar menelepon untuk mencari informasi, berita ataupun bermedia sosial.

“Ada satu anekdot dari salah satu anggota DPR yang menyebut Kota Dekai adalah akronim dari Daerah Ketinggalan Informasi. Komitmen untuk memajukan daerah ini datang dari semua pihak, mulai dari Bupati (Abock Busup), Sekda hingga jajaran staff Kominfo akhirnya terjawab dengan bantuan dari (Kominfo) Pusat yang memberikan bantuan wifi gratis ini,”jelas Yahik.

Keinginan untuk mendapat akses informasi tanpa gangguan ini akhirnya mendapat respon yang baik dari BAKTI setelah lebih dari setahun menunggu jawaban. Yahukimo menjadi salah satu site yang paling banyak mendapat pemasangan akses internet. Sebanyak 20 site tersebar dari kantor dinas, sekolah, puskesmas hingga gereja.

Di Dekai, untuk mendapatkan akses internet via wifi, masyarakat setempat harus membayar voucher internet sebesar dua puluh ribu rupiah per jam. Namun voucher tersebut bisa dibilang sebagai kesia-siaan karena konsumen tidak mendapatkan apa yang telah dibeli.

Demi mendapatkan koneksi, selain memberli voucher, masyarakat Dekai rela berpanas-panasan hingga bermalam di tepi jalan untuk mengais sedikit sambungan koneksi gratis. Atas kekhawatiran akan keselamatan warga, dinas kominfo Yahukimo berinisiatif untuk memberikan satu site untuk bisa diakses warga dengan gratis dan yang terpenting, aman dari kecelakaan lalu lintas.

Kado Natal Untuk Yahukimo

Lelaki tersebut tak melepaskan tatapannya ke gawai yang ia pegang. Secarik kertas kecil bertuliskan jumlah kuota yang ia beli ada di tangannya yang satu lagi, mulai berkerut-kerut. Tiga puluh menit sudah ia berharap koneksi internet bisa membuka tautan berita, namun koneksi tak kunjung tersambung. Di tempat ini, internet barus bisa dirasakan ‘kehadirannya’ belum sampai pada tahap ‘kecepatannya’.

“Untuk akses internet satu jam saja, kami harus beli voucher 20 ribu. Tiga puluh menit menunggu Itu pun belum bisa apa-apa, coba saja kalikan berapa jam. Jadi kalau bapak mau bangun satu tempat (site) internet dan warga bisa gratis (mengaksesnya), kami bangga kepada bapak dan berterima kasih,” sebut Sion seorang warga Yahukimo.

Pernyataan dari Sion menegaskan bahwa tidak murah, pun tak mudah untuk menjangkau dunia luar meskipun dibekali gawai yang mumpuni. Infrastruktur teknologi diperlukan untuk menjadi tulang punggung pengembangan peradaban.

Lain lagi cerita dari Maria Tokoro, kepala sekolah SMP YPK Metanoia Dekai, tentang keadaan sekolahnya. Ditunjuk menjadi kepala sekolah di April 2018, Maria mengingat keadaan saat itu belum ada listrik di sekolah yang ia pimpin.

Perlahan ia benahi masalah yang tercecer, bermula dengan menerangi sekolah dengan lampu listrik. Pembenahan fasilitas sekolah yang memadai, menjadi prioritasnya agar anak-anak muridnya yang telah menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk sampai ke sekolah, bisa nyaman belajar.

Kini setelah terang dengan lampu, SMP YPK Metanoia Dekai semakin benderang dengan akses internet gratis dari BAKTI. Para murid kini bisa memulai cara belajar yang baru untuk mengatasi keterbatasan bahan ajar, dan di pihak guru bisa memudahkan untuk mengirim nilai dan mencari bahan ajar.

“Dengan adanya internet, anak-anak bisa bertanbah mudah dalam mengerjakan tugas dan para guru bisa memberi model pengajaran baru dengan bantuan infokus, supaya anak-anak bisa memahami tanpa terus mencatat,” jelas Maria.

Pemerintah lewat BAKTI, menginginkan pemerataan akses informasi menyentuh semua sendi masyarakat. Kantor pemerintahan, sekolah, puskesmas dan tak terkecuali gereja yang menjadi bagian dari dua puluh jaringan koneksi yang terajut di Dekai, Yahukimo.

Secara organisasi, dengan hadirnya internet ini sangat membantu kami dalam mengirim data ke kantor pusat yang sebelumnya dibuat secara manual dan kami mengirimnya ke kantor pusat menggunakan pesawat. Internet memangkas waktu dan jarak,”kata Ketua Jemaat GKI Metanoia Dekai, Pendeta Sina Manginteno.

Kehadiran tim DTP disambut dengan baik di Dekai, Yahukimo. Beberapa hari sebelum Hari Raya Natal, Yahik Suhuniap menghubungi kami melalui video call. “Selamat pagi bapak, seperti yang bisa bapak lihat saat ini kami sudah bisa menggunakan koneksi internet dari BAKTI. Terima kasih, ini kado natal buat kami di tahun ini. Nareabo…” tutup Yahik.

Kami sadar kontribusi untuk menjalin koneksi ke penjuru negeri masih sepadi. Sejak menjadi Mitra BAKTI, DTP terus berkomitmen untuk memberi yang terbaik untuk terus mengembangkan infrastruktur teknologi informasi.

Dua bulan menjadi waktu yang pendek untuk merampungkan 300 site, namun memiliki efek yang panjang saat saudara setanah air bisa merasakan kehadiran negara lewat jaringan internet dengan teknologi VSAT Ku-Band terbaru.

DTP menyambung koneksi, BAKTI membangun negeri.

Download PDF
Press Release

DTP Raih Rated 3 Certificate dari EPI untuk GSD Alpha

Jakarta, Indonesia – 2 Agustus 2017, P.T Dwi Tunggal Putra (DTP) yang pada 8 Agustus…
Press Release

Kunjungan Menkominfo ke Site VSAT DTP di Dusun Pala Pasang, Kalbar

DTP kembali dipercaya untuk melakukan pengadaan BTS (Base Transceiver Station) di daerah-daerah blankspot di wilayah…
Press Release

DTP Lancarkan Kampanye #YesAdaInternet

29/8/2016, Jakarta – Bulan Agustus ini, PT. Dwi Tunggal Putra (DTP) akan kembali menghadirkan gebrakan…

Kado Natal Untuk Yahukimo

By Press Coverage No Comments

Press Coverage

Kado Natal Untuk Yahukimo

Daerah Ketinggalan Informasi

Kami sampai di Bandara NOP Goliat Dekai, Yahukimo, Papua Barat setelah menempuh perjalanan 10 jam dari Soekarno – Hatta.  Di bandar udara tempat Presiden Jokowi menetapkan kebijakan BBM Satu Harga ini, tugas kami untuk membantu memasang 20 site akses internet dari BAKTI bermula dari sini.

“Nare halabok,”Paul Karma selaku perwakilan Dinas Kominfo Yahukimo menyapa kami dalam Bahasa Yale, salah satu bahasa dari empat suku besar setempat. Kabupaten Yahukimo sendiri hasil wilayah pemekaran Kabupaten Jayawijaya pada 11 Desember 2003 dan memiliki topografi yang beragam mulai dari dataran rendah, dataran tinggi, perbukitan hingga pegunungan.

Nama Yahukimo dipilih karena merepresentasikan empat suku besar yang bermukim, yaitu Yali, Hubla, Kimyal dan Momuna. Keempat suku ini memiliki adat, kebiasaan dan bahasa yang berlainan sehingga menjadikan Bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau bahasa pergaulan.

Meski berada di pegunungan, Yahukimo sendiri dialiri oleh Sungai Brasa sehingga membagi wilayah-wilayah dan untuk melaluinya dibutuhkan jembatan. Banyaknya jumlah jembatan membuat Yahukimo mendapat julukan kota seribu jembatan.

Karena wilayah yang bervariasi dan keberagaman bahasa inilah, pembangunan dan pemerataan akses komunikasi khususnya internet mengalami hambatan. Bahkan di Puldama, salah satu distrik di Yahukimo, baru bisa merasakan cahaya lampu setelah 73 tahun hidup dalam gelap.

Melaksanakan mandat dari Presiden Joko Widodo yang menginginkan masyarakat di daerah-daerah 3T merasakan kehadiran negara, BAKTI terus berupaya melayani kebutuhan akses telekomunikasi masyarakat atas hak informasi.

DTP sendiri merupakan salah satu mitra BAKTI yang telah bekerja sama dalam membangun baik jaringan layanan seluler maupun internet. Dan di penghujung tahun 2018 silam, DTP membantu menyediakan 20 site akses internet.

Kepala Dinas Kominfo Yahukimo, Yahik Suhuniap, sejak tahun 2017 telah mengusahakan beragam layanan komunikasi seperti sinyal 4G dan pengadaan jaringan internet di beberapa tempat di Yahukimo, demi membuka tabir di Yahukimo

Masyarakat Yahukimo sangat homogen dari segi pendidikan. Namun dari yang tidak sekolah hingga pendidikan tinggi telah mengenal teknologi, khususnya gawai yang mereka pakai untuk sekadar menelepon untuk mencari informasi, berita ataupun bermedia sosial.

“Ada satu anekdot dari salah satu anggota DPR yang menyebut Kota Dekai adalah akronim dari Daerah Ketinggalan Informasi. Komitmen untuk memajukan daerah ini datang dari semua pihak, mulai dari Bupati (Abock Busup), Sekda hingga jajaran staff Kominfo akhirnya terjawab dengan bantuan dari (Kominfo) Pusat yang memberikan bantuan wifi gratis ini,”jelas Yahik.

Keinginan untuk mendapat akses informasi tanpa gangguan ini akhirnya mendapat respon yang baik dari BAKTI setelah lebih dari setahun menunggu jawaban. Yahukimo menjadi salah satu site yang paling banyak mendapat pemasangan akses internet. Sebanyak 20 site tersebar dari kantor dinas, sekolah, puskesmas hingga gereja.

Di Dekai, untuk mendapatkan akses internet via wifi, masyarakat setempat harus membayar voucher internet sebesar dua puluh ribu rupiah per jam. Namun voucher tersebut bisa dibilang sebagai kesia-siaan karena konsumen tidak mendapatkan apa yang telah dibeli.

Demi mendapatkan koneksi, selain memberli voucher, masyarakat Dekai rela berpanas-panasan hingga bermalam di tepi jalan untuk mengais sedikit sambungan koneksi gratis. Atas kekhawatiran akan keselamatan warga, dinas kominfo Yahukimo berinisiatif untuk memberikan satu site untuk bisa diakses warga dengan gratis dan yang terpenting, aman dari kecelakaan lalu lintas.

Kado Natal Untuk Yahukimo

Lelaki tersebut tak melepaskan tatapannya ke gawai yang ia pegang. Secarik kertas kecil bertuliskan jumlah kuota yang ia beli ada di tangannya yang satu lagi, mulai berkerut-kerut. Tiga puluh menit sudah ia berharap koneksi internet bisa membuka tautan berita, namun koneksi tak kunjung tersambung. Di tempat ini, internet barus bisa dirasakan ‘kehadirannya’ belum sampai pada tahap ‘kecepatannya’.

“Untuk akses internet satu jam saja, kami harus beli voucher 20 ribu. Tiga puluh menit menunggu Itu pun belum bisa apa-apa, coba saja kalikan berapa jam. Jadi kalau bapak mau bangun satu tempat (site) internet dan warga bisa gratis (mengaksesnya), kami bangga kepada bapak dan berterima kasih,” sebut Sion seorang warga Yahukimo.

Pernyataan dari Sion menegaskan bahwa tidak murah, pun tak mudah untuk menjangkau dunia luar meskipun dibekali gawai yang mumpuni. Infrastruktur teknologi diperlukan untuk menjadi tulang punggung pengembangan peradaban.

Lain lagi cerita dari Maria Tokoro, kepala sekolah SMP YPK Metanoia Dekai, tentang keadaan sekolahnya. Ditunjuk menjadi kepala sekolah di April 2018, Maria mengingat keadaan saat itu belum ada listrik di sekolah yang ia pimpin.

Perlahan ia benahi masalah yang tercecer, bermula dengan menerangi sekolah dengan lampu listrik. Pembenahan fasilitas sekolah yang memadai, menjadi prioritasnya agar anak-anak muridnya yang telah menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk sampai ke sekolah, bisa nyaman belajar.

Kini setelah terang dengan lampu, SMP YPK Metanoia Dekai semakin benderang dengan akses internet gratis dari BAKTI. Para murid kini bisa memulai cara belajar yang baru untuk mengatasi keterbatasan bahan ajar, dan di pihak guru bisa memudahkan untuk mengirim nilai dan mencari bahan ajar.

“Dengan adanya internet, anak-anak bisa bertanbah mudah dalam mengerjakan tugas dan para guru bisa memberi model pengajaran baru dengan bantuan infokus, supaya anak-anak bisa memahami tanpa terus mencatat,” jelas Maria.

Pemerintah lewat BAKTI, menginginkan pemerataan akses informasi menyentuh semua sendi masyarakat. Kantor pemerintahan, sekolah, puskesmas dan tak terkecuali gereja yang menjadi bagian dari dua puluh jaringan koneksi yang terajut di Dekai, Yahukimo.

Secara organisasi, dengan hadirnya internet ini sangat membantu kami dalam mengirim data ke kantor pusat yang sebelumnya dibuat secara manual dan kami mengirimnya ke kantor pusat menggunakan pesawat. Internet memangkas waktu dan jarak,”kata Ketua Jemaat GKI Metanoia Dekai, Pendeta Sina Manginteno.

Kehadiran tim DTP disambut dengan baik di Dekai, Yahukimo. Beberapa hari sebelum Hari Raya Natal, Yahik Suhuniap menghubungi kami melalui video call. “Selamat pagi bapak, seperti yang bisa bapak lihat saat ini kami sudah bisa menggunakan koneksi internet dari BAKTI. Terima kasih, ini kado natal buat kami di tahun ini. Nareabo…” tutup Yahik.

Kami sadar kontribusi untuk menjalin koneksi ke penjuru negeri masih sepadi. Sejak menjadi Mitra BAKTI, DTP terus berkomitmen untuk memberi yang terbaik untuk terus mengembangkan infrastruktur teknologi informasi.

Dua bulan menjadi waktu yang pendek untuk merampungkan 300 site, namun memiliki efek yang panjang saat saudara setanah air bisa merasakan kehadiran negara lewat jaringan internet dengan teknologi VSAT Ku-Band terbaru.

DTP menyambung koneksi, BAKTI membangun negeri.

Download PDF
Press Release

DTP Raih Rated 3 Certificate dari EPI untuk GSD Alpha

Jakarta, Indonesia – 2 Agustus 2017, P.T Dwi Tunggal Putra (DTP) yang pada 8 Agustus…
Press Release

Kunjungan Menkominfo ke Site VSAT DTP di Dusun Pala Pasang, Kalbar

DTP kembali dipercaya untuk melakukan pengadaan BTS (Base Transceiver Station) di daerah-daerah blankspot di wilayah…
Press Release

DTP Lancarkan Kampanye #YesAdaInternet

29/8/2016, Jakarta – Bulan Agustus ini, PT. Dwi Tunggal Putra (DTP) akan kembali menghadirkan gebrakan…

Pasca Gempa, Kantor BPS Mentawai Jadi Penyelamat

By Press Coverage No Comments

Press Coverage

Pasca Gempa, Kantor BPS Mentawai Jadi Penyelamat

TUA PEJAT KBD: Pasca gempa 7,8 SR yang mengguncang Mentawai Rabu malam (02/03/2016), tim pertama datang ke Mentawai menggunakan kapal Basarnas yang dipimpin oleh Komandan Korem 032 Wira Braja Brigjen TNI Bakhti Agus Fajari. Bersama tim juga ikut BPBD Sumbar dan 12 orang wartawan dari TV Nasional, lokal dan media online.

Setelah menempuh perjalanan 4 jam dari pelabuhan TPI Bungus, tim tiba di Tua Pejat Sipora Kabupaten Mentawai pukul 12:00 siang dan di sambut oleh Bupati Yudas Sabaggalet, ketua DPRD Yosep Sarogdog serta Dandim dan Kapolres Mentawai.

Setelah meninjau posko utama Basarnas dan wawancara dengan bupati, tibalah waktunya bagi wartawan untuk mengirimkan laporan ke medianya masing-masing.

Telkomsel jaringan GSM satu-satunya di Mentawai, mati total sejak 2 hari sebelum gempa. Begitu juga jaringan Telkom ataupun Speedy tidak berfungsi sama sekali. Akibatnya wartawan putus asa dan tak bisa memberikan laporan tentang kondisi Mentawai pasca gempa.

Beruntung Kepala Penerangan Korem Mayor Deswanto berinisiatif mencari kantor yang memeiliki sambungan internet. Tak jauh dari Mako Kodim Mentawai ada kantor Badan Pusat Statistik Mentawai yang memiliki jaringan Satelit V-Sat sehingga membuat lega para wartawan dan bisa mengirimkan laporannya. Kasubag Tata Usaha BPS Mentawai Mardion memperbolehkan para wartawan menggunakan fasilitas kantornya, supaya masyarakat Indonesia mengetahui kondisi Mentawai saat ini setelah terjadi gempa. Para wartawan pun merasa bersyukur karna ada kantor BPS Mentawai jadi penyelamat untuk mengieimkan berita.

Kondisi Mentawai setelah di guncang gempa, bupati Yudas Sabaggalet menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya dari beberapa desa yang ada di kawasan barat kepulauan Mentawai ini, kondisinya aman, tidak terjadi kerusakan akibat gempa ataupun tidak terjadi tsunami yang di takutkan. Hanya saja bupati masih menghimbau warganya untuk tetap waspada dan jika perlu mengungsi di daerah ketinggian untuk menghindari jika terjadi gempa susulan.

Menurut bupati, rabu malam saat terjadi gempa yang berpotensi tsunami, setidaknya 5000 warganya mengungsi ke tempat-tempat ketinggian di tenda-tenda darurat yang di dirikan Basarnas dan BPBD Mentawai. Juga si rumah ibadah dan kantor bupati.

Tim Basarnas juga membawa beberapa keperluan pengungsi seperti tenda darurat dan bahan makanan. Sejauh ini, belum di dapatkan laporan adanya korban jiwa akibat gempa yang berpusat sejauh 682 kilometer dari kepulauan Mentawai ini atau di Samudera Hindia.

Press Coverage

Kado Natal Untuk Yahukimo

Daerah Ketinggalan Informasi Kami sampai di Bandara NOP Goliat Dekai, Yahukimo, Papua Barat setelah menempuh…
Press Coverage

Pasca Gempa, Kantor BPS Mentawai Jadi Penyelamat

TUA PEJAT KBD: Pasca gempa 7,8 SR yang mengguncang Mentawai Rabu malam (02/03/2016), tim pertama…
Press Coverage

Solusi Telekomunikasi Satu Pintu DTP Berikan Layanan Prima

Solusi VSAT (jaringan telekomunikasi satelit) memang menjadi pilihan utama yang cocok digunakan untuk pertambangan dan…
Press Coverage

Bandwidth Tarempa Diperbesar 9 Mbps

TAREMPA – Terhitung sejak 3 hari belakangan, bandwidth untuk akses Internet di Tarempa telah ditambah…
Press Coverage
Satelit Digelar Dimana dan Kapan Saja